Monday, July 14, 2008

Sebuah Coretan tentang Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam bahasa arab dikenal dengan kata qiyadah, merupakan salah satu bentuk struktur dalam kehidupan manusia yang terpola. Maksud dari terpola adalah adanya satu bentuk organisasi baik dalam skala keciol atau besar yang terdiri atas elemen-elemen pendukung. Kepemimpinan erat kaitannya dengan organisasi ini. Kita akan coba menganalisis lebih jauh seberapa besar dan bagaimana ciri serta apa saja model kepemimpinan itu.

Kita mulai dari makna kepemimpinan, kepemimpinan berasal dari kata dasar pimpin yang maksudnya adalah menjadi panutan, pedoman dan rujukan. Sedangkan kepemimpinan adalah satu bentuk proses interaksi antara elemen dalam organisasi antara seorang pemimpin dan yang dipimpin. Jadi ketika kita berbicara tentang kepemimpinan, sebenarnya kita membahas tidak hanya pemimpinnya saja akan tetapi cakupannya lebihluas pada orang-orang yang dipimpinnya.

Unsur atau elemen kepeminpinan ada 3, yakni pemimpin, yang dipimpin dan komunikasi. Ketiga eleman ini harus ada sehingga satu perkumpulan dapat disebut sebagai kepemimpinan. Jika satu saja elelmen ini tidak ada, maka suatu perkumpulan tidak dapat disebut sebagai kepemimpinan.

Menjadi seorang pemimpin adalah suatu amal dan amanah yang luar biasa, hal ini dikarenakan fungsi dari seorang pemimpin yang harus mampu menjadi pedoman contoh dan rujukan. Disamping itu, ada waktu dimana kemampuan seorang pemimpin menganalisa permasalahan, mencari solusi dan memutuskan suatu permasalahan menjadi mutlak perlu dilakukan. Disinilah perilaku bijaksana sebagai seorang pemimpin sangat diperlukan. Mengapa kebijaksanaan?karena ketika kebijaksanaan yang mendasari setiap keputusan yang diambil, pasti pertimbangannya banyak dan diperhitungkan setiap efek yang ditimbulkannya. Dengan bersikap bijaksana akan sangat mungkin seorang pemimpin terhindarkan dari pemenuhan kebutuhan individu daripada kebutuhan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin akan terus menerus mencari solusi yang paling baik yang menguntungkan bagi anak buahnya dan meminimalisir setiap resiko buruk yang mungkin terjadi. Oleh karena itu seorang pemimpin harus memiliki jiwa strategis. Artinya dia tahu keadaan lapangan sehingga benar-benar bisa mengkonsep suatu rumusan solusi yang aplikatif/ logois untuk bisa dilaksanakan.

Pemimpin dituntut tidak hanya ampu mengkonsep, namun sebenarnya dia juga dituntut unhtuk enjadi rujukan dalam masalah yang bersifat teknis. Dengan kata lain, seorang pmimpin tidak selalu identik untuk menyuruh namun juga suatu kesempatan dia menjadi eksekutor dilapanganmengerjakan hal-hal yang bersifat teknis. Tidak hanya ongkang-ongkang melihat anak buahnya melaksanakan konsep yang dia emban namun dia juga berpartisipasi aktif mendukung anak buahnya yang ada di lapangan.

Contoh terindah kita dapatkan dalam perjalanan hidup Rasulullah SAW, yakni kalau kita mengingat bagaimana beliau juga turun ikut aktif dalam perang khandaq. Ketika syuro memutuskan untuk mengambil inisiatif yang ditawarkan Salman Al Farisi untuk membuat parit dan disetujui oleh seluruh umat muslim kala itu, Rasulullah juga turut aktif turun untuk membuat parit, mengambil cangkul, memindahkan batu dan berpeluhria bersama dengan pengikutnya.

Atau pada perjalanan hidup Rasul yang lain ketika pada satu waktu beliau dengan sahabat-sahabatnya sampai disatu bukit tandus, lalu setiap orang berusaha mengumpulkan bahan makanan untuk memasakan hingga semua sahabat beliau telah berpartisipasi untuk mengumpulkan bahan makanan sedangkan beliau belum, maka segera beliau juga ikut berpartisipasi untuk mencari kayu bakar.subhanallah, inilah indahnya kepemimpinan dalam Islam bahwa seorang pemimpin tidak hanya dihormati karena kemampuannya memimpin namun juga bagaimana seorang pemimpin bisa menjadi tauladan dan rujukan bagi orang-orang yang dipimpinnya.

Model kepemimpinan

  1. Otoriter : Keputusan tertinggi hanya pada satu orang pemimpin yang memtuskan berdasarkan pendapat sendiri dan tidak boleh dibantah oleh para pengikutnya.
  2. Majelis Syuro : Keputusan tertinggi ada pada sekunmpulan orang yang dianggap memiliki wewenang lebih dalam memutuskan masalah terutama yang berkaitan dengan kesinambungan perjalanan organisasi atau kelompoknya.
  3. Islam : model kepemimpinan cara islam adalah model yang paling baik karena merupakan intisari dari berbagai model kepemimpinan yang ada. Suatu saat dapat bersifat otoriter jika dipandang perlu untuk melaksanakannya namun juga kadang bersifat syuro yang pengambilan keputusannya harus mempertimbangkan pendapat dari orang lain meskipun ada seorang yang ditunjuk sebagai seorang pemimpin.

Parameter berhasilnya kepemimpinan islami:

1. Semakin bertmbahnya keyakinan bahwa Islam adalah jalan yang terbaik, rasa muroqqabatullah semakin tinggi, ittiba’ur rasul semakin meninggi, mengikuti peran dan tingkah para ulama salaf menjadi hal yang utama yang itu dirasakan oleh pemimpin dan keseluruhan orang yang dipimpinnya.

2. semakin bertambahnya pengetahuan dan pengalaman dari setiap orang dalam menghadi dan menyelesaikan berebagai masalah yang berkaitan dengan hajat orang banyak

3. tercapainya berbagai tujuan baik jangka pendek mnengah ataupun jangkla panjang yang telah direncanakan sebelumnya.

4. terciptanya rasa tenang, aman, nyaman dan merasakan bahwa setiap hak dari seorang manusia tidak terancam oleh berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh seorang pemimpin.

5. pengikutnya semakin banyak dan merasa nyaman ada dalam bimbingan pemimpin.

Berkaca pada 7 Golongan yang selamat*

Berkata Abu Hurairah r.a : bahwa Nabi saw telah bersabda: “Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya. Mereka adalah pemimpin yang adil, anak muda yang senantiasa beribadah kepada Allah Azza wa Jalla, seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah”, seseorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di-sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya, dan seseorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian ia mencucurkan air mata”. (H.R.Bukhary - Muslim)

Hadist shahih diatas menjelaskan tentang 7 golongan manusia yang akan mendapatkan naungan dan pertolongan Allah SWT kelak dihari yang tidak ada lagi pertolongan selain dari-Nya.

Pemimpin yang adil

Amanah untuk memimpin tidak diberikan pada sembarang orang. Amanah ini tidak hanya dipertanggung jawabkan dihadapan orang-orang yang dipimpinnya namun juga akan ditanyakan kelak dihadapan illahi Rabbi. Ketika proses kepemimpinan seorang manusia berjalan dengan baik, dia bertanggung jawab dengan amanahnya, adil dalam memutuskan persoalan, jujur dalam tindakan, bijak dalam menghadapi persoalan dan benar-benar mencerminkan nilai-nilai islami yang diyakininya di wilayah amalnya tersebut, maka pantaslah kiranya dia mendapatkan balasan yang sempurna disisi Allah SWT. Bukanlah pujian dan harta serta kedudukan yang dia cari. Berangkat dari satu niatan yang tulus suci untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketentraman ummat menjadi pendorong dan semangatnya untuk memimpin ummat ini menuju keadaan yang lebih baik lagi.

Pemuda yang senantiasa beribadah

Subhanallah, amat sangat langka saat ini kita temui sosok pemuda yang memiliki kriteria semacam ini. Arus informasi dan globalisasi telah engubah cara pandangan seornaga pemuda akan kehidupannya. Anggapan bahwa seorang pemuda harulah mengikuti trend yang terbaru kalau tidak ingin disebut ketinggalan zaman menjadikan pemuda masa kini berlomba-lomba untuk mengikuti trend mode dan perilaku serta budaya yang jauh dari nilai-nilai Islam. Namun diantara sekian banyak pemuda yang kehilangan jati dirinya tersebut, Allah menjanjikan satu nilai lebih bagi sedikit pemuda yang mau untuk kembali kepada jalan tuhannya, mengkaji setiap fenomena kehidupan yang dialaminya dan mencari solusi atas semua permasalahan yang dihadapinya dalam koridor syariat islam. Pemuda yang bersemangat menampakkan keislamannya kepada orang lain, tidak takut cercaan orang yang suka mencerca dan memiliki intelektualitas dan akhlak yang baik. Inilah sosok pemuda dambaan umat saat ini.

Orang yang hatinya tertaut pada masjid

Masjid tidak hanya menjadi tempat orang melakukan ritual shalat saja melainkan fungsi masjid yang sangat strategis dapat dijadikan tempat untuk mencari solusi atas semua permasalahan umat. Dan orang- orang yang memiliki keterikatan hati pada masjid pastinya adalah orang yang banyak berinteraksi didalam masjid. Tidak hanya sebatas pada ibadah-ibaha wajib saja namun dia benar-benar menjadikan masjid sebagai sarana penggemblengan pribadi dan umat, sumber pengetahuan, sumber diskusi dan pengembangan wawasan keilmuan dan menjadikan masjid benar-benar sebagai Islamic sentre yang ketika orangmasuk kedalamnya benar-benar kedamaian dan ketenangan yang dirasakannya.

Dua orang yang saling mencintai karena Allah SWT

Menjadi kodrat manusia untuk saling mencintai satu dengan yang lain, namun sungguh kemuliaan Islam mengajarkan kepada para pemeluknya untuk tidak hanya menjadikan perasaan cinta itu sebagai hal yang biasa. Islam mengajarkan bahwa perasaan cinta harus memiliki landasan sehingga benar-benar setiap konsekuensi atas perasaan cinta akan benar-benar maksimal dikerjakan oleh manusia itu sendiri. Dan dasar rasa cinta didalam Islam adalah niatan hati untuk mencinta atau membenci hanya karena Allah SWT. Allah-lah yang menjadi alasan utama dia mencintai, Allah-lah yang menjadi alasan utama di tidak menyukai.

Orang yang mampu menahan godaan karena rasa takutnya pada Allah SWT

Al-Khauf berarti ketakutan seorang manusia untuk melakukan kesalahan yang menyebabkan dia ditinggalkan oleh Allah SWT. Hal ini dapat dilihat dalam kriteria kelima ini, bagaimana Allah SWT mencontohkan seseorang yang dirayu dengan kenikmatan syahwati namun karena khauf-nya pada Rabb-nya dia tidak jadi untuk melakukannya. Kerinduan dan kerelaan dari Rabb-nya adalah satu tujuan hidupnya. Dia akn menghindari segala yang dibenci-Nya dan dengan sangat senang dan ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya. Dia sadar bahwa pengawasan (muraqqabah) Allah pada setiap tingkah lakunya dan dia akan selalu berusaha untuk berada dijalan yang diridhai-Nya.

Seorang yang ikhlas beramal karena Allah SWT

Dalam hadist diatas Rasulullah mencontohkan salah satu pondasi dalam amal kebaikan adalah keikhlasan. Bagaimana seseorang yang berderma sehingga tangan kanan yang memberi tidak diketahui oleh tangan kiri yang ada disisinya. Subhanallah, bagaimana sebenarnya dien ini benar-benar mengajarkan kepada setiap pemeluknya untuk bisa beramala secara penuh, profesional dan yang pasti ikhlas. Pamrih dan balasan yang diharapkan bukan berasal dari manusia, karena dia sadar bahwa manusia pasti memiliki kelemahan atas setiap amal kehidupannya. Dia hanya berharap dan mengokohkan niatannya hanya kepada Allah SWT Yang Maha Kaya.

Seorang yang mengingat Allah SWT lalu bercucuran air matanya

Disebutkan dalam salah satu riwayat bahwa salah satu golongan yang selamat dari api neraka kelak adalah seorang mukmin yang meneteskan air mata karena mengingat kebesaran Allah SWT. Seharusnya ini menjadi satu pelajaran berharga kepada kita. Bukan bagaimana berusaha agar kita menangis pada setiap amal ibadah yang kita lakukan, akan tetapi mengetahui bahwa setiap amal yang kita lakukan pasti akan dibalas sesuai dengan apa yang kitya lakukan. Bahwa setiap kesempatan yang diberikan oleh-Nya pasti akan ditanyakan sejauh mana kita maksimal untuk menggunakannya untuk kebaikan. Sehingga muncullah perasaan khauf atas teramat besar dalam diri kita yang terungkapkanmelalui tetesan air mata kita. Menangis karena Allah SWT bukanlah sebuah keburukan ketika kita tahu bahwa tangis kita karena Allah SWT saja.

Telah dipublikasikan di dalam Buletin ENHA, LAZIS UNS