Hari ini terasa berat kulalui...kemarin aku mendapatkan satu berita yang mengejutkan diriku, seorang manusia terbaik telah dipanggil menuju-Nya. Ya benar aku katakan beliau sebagai salah satu manusia terbaikyang pernah kutemui selama aku hidup, namanya Dwi Putro Setyanto Nugroho S.Sn, kakak sekaligus sahabat tercintaku.
Allah SWT lebih mencintainya daripada kecintaanku kepadanya. Sebelum sampai dirumahnya, dikompleks sebelah barat SMA 1 Sukoharo, tepatnya didepan kantor kejaksaan Negeri Sukoharjo, beliau mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kematiannya. Aku tidak hendak mengatakan bahwa aku menyesali karena selam hampir 1 tahun yang lalu betapa sedikitnya aku menghubungi beliau. Tapi beliau tetaplah mas Dwi yang sangat baik padaku.
Kami pernah menghabiskan banyak waktu bersama, di kost, ketika pulang ke Sukoharjo, ketika jalan-jalan mencari udang dan kerang sungai di Boyolali, ketika sama-sama aktif di organisasi SKI FSSR UNS, ketika bersama-sama mempersiapkan kegiatan-kegiatn yang akan diselelnggarakan di Luar, ketika bersam-sama berbincang di pagi hari dengan Mbah Joyo (Almh). Sungguh semuanya memiliki kesan yang sangat mendalam dalam diriku.
Aku tidak hendak berkata banyak tentang dirinya, aku sangat merasa kehilangan seorang kakak yang sangat baik, yang ketika beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir sungguh aku ingin membersamainya. Melihat senyum yang tidak pernah lekang dari wajahnya, menyaksikan dan mempersaksian bahwa dia adalah seorang yang baik, seorang yang patut untuk ditiru segala tindak tanduknya. Kesederhanaan, kederawanan,rasa kasih sayang, kedewasaan berpikir, kecemerlangan pemikiran, ide-ide nakal nan ispiratif dan banyak hal yang tidak dapat kuungkapkan satu persatu disini. Warisan dan didikan dari orang tuanya adalah kebaikan yang buahnya benar-benar terlihat pada tingkah laku dan akhlak yang ditampiulkan oleh mas Dwi. Bapak dan Ibu, kalau aku boleh mengatakan, sangatlah baik. Tak terhitung berapa kali aku menghabiskan waktu menginap di Sukoharjo, aku belajar tentang banyak hal. Tentang kesederhanaan, keuletan untuk menyiyangi tanaman yang tumbuh subur dirumah yang sempit menuturku itu namun sangat luas kasih sayang yang ada didalamnya.
Meski bapak dan ibu tidak mengenalku namun mereka tidak canggung untuk makan satu meja bersamaku. Sungguh bersama dengan Mas Dwi kutemukan banyak kenangan yang akan selalu kuingat, hingga nanti kelak aku menemui Rabbu terkasih
Ya Rabbana....hari ini Engaku ingatkan aku kembali dengan dipanggonya hambamu Dwi Putro, semoga aku dapat mengambil banyak hikmah dan pelajaran dari kepergiannya dan juga ketika beliau bersamaku dahulu.....
0 comments:
Post a Comment